Posted by : Unknown
27 Jan 2015
Dalam bahasa Jepang, kitsune berarti rubah, tetapi dalam tradisi Shinto dan dalam cerita rakyat Jepang, rubah juga merupakan mahluk mitos yang merupakan utusan dari Kami Inari (dewa pertanian, beras, dan kemakmuran).
Jepang memiliki banyak legenda dan mitos tentang siluman. Salah satu yang cukup terkenal di legenda negeri Sakura adalah Kitsune atau siluman rubah. Kabarnya siluman satu ini sangat sakti dan bisa berubah wujud menjadi manusia.
Cerita tentang siluman rubah ini sudah ada sejak jaman Jepang kuno, sekitar abad ke-5 SM. Kitsunedigambarkan sebagai siluman yang cerdas, sakti dan berumur panjang. Semakin tua umur Kitsune, maka dia akan semakin sakti. Dalam legenda Jepang Kitsune tertua memiliki 9 ekor dan memiliki bulu putih keemasan. Kitsune jenis ini disebut kyubi no kitsune dan kesaktiannya luarbiasa.
Kitsune juga diceritakan sangat suka berubah wujud jadi manusia. Kitsune paling sering berubah jadi wanita karena di Jepang wanita yang berwajah mirip rubah (berwajah tirus, tulang pipi tinggi dan alis tipis) dianggap cantik. Kabarnya karena sangat cantik, wanita jelmaan rubah ini bisa membuat pria jatuh cinta hingga mau menikah mereka.
Kemampuan Kitsune lainnya adalah merasuki manusia. Kisah kerasukan siluman rubah ini banyak diceritakan dalam legenda-legenda Jepang dan disebut sebagai Kitsunetsuki. Jika kerasukanKitsune, manusia bisa bersifat seperti rubah, seperti sering teriak, menyalak, tiduran di jalan dan berlari kencang. Hingga di jaman modern sekarang ini, kisah Kitsune masih populer di Jepang. Buktinya Kitsune sering dimasukkan ke dalam cerita komik manga. Bahkan orang Jepang masih menyebut gejala mengigau akibat demam tinggi sebagai kerasukan Kitsunetsuki.
Menurut legenda Shinto kuno, para dewa (Kami) pertanian Shinto menghabiskan musim dingin di pegunungan, dan ketika musim semi datang dan musim pertanian dimulai, mereka turun di dekat desa-desa, dekat dengan lahan-lahan garapan.
Karena rubah berperilaku dengan cara yang sama, berasal dari pegunungan, yang dekat dengan pemukiman manusia, selama musim panen padi, tradisi populer Jepang menganggap mereka sebagai utusan dari Kami. Dan dengan demikian kitsune, rubah dengan kekuatan magis, selalu direpresentasikan sebagai penjaga kuil yang didedikasikan untuk Kami Inari, dewa pertanian dan beras.