• Pandora Recovery vs Recuva

    1
    PANDORA RECOVERY




    1.  Apa itu Pandora Recovery ? 

    Pandora Recovery adalah software gratis yang bisa kita gunakan untuk melakukan restorasi 
    atau pengembalian file yang telah kita hapus secara permanen. Hebatnya software ini
    bisa merestorasi file yang sudah terhapus dari DOS prompt, atau pada drive yang
    sudah diformat dengan cara yang sangatlah mudah.


    2 Apa saja kegunaan software ini?

    Software yang bisa kita dapatkan secara gratis ini, memungkinkan kita untuk 
    meng-explore dan searching file yang telah kita hapus secara sengaja maupun
    tidak sengaja seperti ke format ulang dengan cara yang mudah. Bukan hanya file
    dari komputer saja, ternyata dari media tambahan seperti flashdisk, memory card,
    dan lain lain pun bisa kita recovery. Pandora Recovery ini telah berhasil menangani
    file arsip, file yang tersembunyi, file yang telah dikompres, bahkan mengembalikan
    Alternate Data System (ADS) dalam sistem NTFS yang berisi data aktual dari
    sebuah file, misalnya informasi genre, nama album, atau penyanyi dalam file MP3


    3Kelebihan

    1. Mudah didapat dan bisa didownload secara gratis
    2.  Sangat mudah dan praktis digunakan dari proses instalasi sampai dengan perestorasiannya,
    semua mudah dilakukan
    3. Filenya kecil (tidak sampai 10MB)
    4. Dapat mengembalikan file yang terhapus dengan utuh
    5.File yang di recover tidak rusak (dapat dibuka kembali dengan aman
    6. Dapat mengembalikan file yang terhapus secara permanen
    7. Gratis


    4. Kelemahan

    1. Untuk saat ini file yang dapat di recover hanya file gambar dan file lagu saja
    2. Nama file setelah di recover akan berbeda dengan nama aslinya
    3. File-file hasil recover kapasitasnya bertambah besar



    RECUVA




    1. Apa itu Recuva?

    Recuva adalah sebuah aplikasi freeware yang berfungsi untuk mengembalikan atau
    merecovery data yang telah terhapus ataupun data yang telah terformat. Recuva
    hanya bisa berjalan pada sistem operasi Windows.

    2. Apa saja fungsi dari Recuva ?

    1.  Mampu mengembalikan hampir semua jenis file anda yang terhapus
    2.  Bisa digunakan untuk mengembalikan data di hampir semua jenis media penyimpanan : hardiks, memory card, USB disk, hardisk eksternal, MP3 player, iPod dll.
    3.  Jika anda menggunakan email client desktop program seperti Outlook Express, Windows Live Mail, Mozilla Thunderbird dll, Recuva File Recovery mampu mengembalikan email anda yang terhapus tersebut. Recuva akan mengembalikan email anda yang telah terhapus tersebutke dalam format zip (cth: Outlook Ekspress.zip).

    3. Kelebihan

    1. Recuva bersifat freeware atau gratis, jadi siapapun bebas untuk menggunakannya.
    2. Recuva juga cenderung mudah penggunaannya.

    4. Kelemahan

    1. Aplikasi ini berjalan lambat untuk melakukan proses scanning pada data yang jumlahnya telah banyak terhapus
    2. Dalam aplikasi ini juga terdapat tipe-tipe file yang dapat terecovery dengan baik atau tidak.




    Nama Kelompok G, X RPL 2 :
    1. Bima Surya Bagaskara (05)
    2. Sakinah Maghfiroh (30)
    3. Vejryn Shaviero (34)
    4. Yeni Nur Azizah (36)

    SMK TELKOM MALANG, 09 Maret 2016
  • Kabel UTP Staright, Cross, Roll-Over

    1
    Alat yang dibutuhkan untuk crimping kabel UTP :
    -Tang crimping
    Tank Crimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengcrimping kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui.
    -Kabel UTP

    Kabel UTP kita gunakan untuk saling menghubungkan jaringan internet dan di dalam kabel UTP ini terdapat 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni.
    -Konektor RG 45
    Konektor adalah alat yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN. Konektor RJ-45 harus dipasangkan pada ujung kabel UTP apabila tidak maka Kabel UTP tidak akan berguna.
    -Cable Tester
    Cable Tester adalah alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, kalau krimpingan kita salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil crimpingan kita sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangat berguna bagi kita untuk mengetahui hasil crimpingan kita


    A) Cara Pemasangan dengan Tipe Straight Cable
    Fungsi Pemasangan dengan Tipe straight cable adalah : Menghubungkan dua perangkat yang berbeda, misalnya  antara PC dengan Switch, dan  Switch dengan Router. Adapun kabel straight bisa  menghubungkan PC ke PC  (peer  to peer) karena LAN Card atau Ethernet Card sudah support dengan straight through.

    Urutan Warna :
    Urutan Ujung A
    1. Putih Orange
    2. Orange
    3. Putih Hijau 
    4. Biru
    5. Putih Biru
    6. Hijau
    7. Putih Coklat
    8. Coklat

    Urutan Ujung B
    1. Putih Orange
    2. Orange
    3. Putih Hijau
    4. Biru
    5. Putih Biru
    6. Hijau
    7. Putih Coklat
    8. Coklat


    B. Cara Pemasangan dengan Tipe Crossover cable
    Fungsi Pemasangan dengan tipe crossover cable adalah :
    Menghubungkan perangkat yang sama, misalnya antara PC dengan PC, Switch dengan Switch, Router dengan Router, dsb.

    Urutan Warna : 
    Urutan Ujung A
    1. Putih Orange
    2. Orange
    3. Putih Hijau
    4. Biru
    5. Putih Biru 
    6. Hijau
    7. Putih Coklat
    8. Coklat

    Urutan Ujung B
    1. Putih Hijau
    2. Hijau
    3. Putih Orange
    4. Biru
    5. Putih Biru
    6. Orange
    7. Putih Coklat
    8. Coklat

    C. Cara Pemasangan dengan Tipe Roll Over
    Fungsi Pemasangan dengan Tipe Roll Over adalah : 
    Pada umumnya digunakan untuk mengkonsole router dari terminal komputer ke router console port. Untuk mengingat susunan kabel ini sangat mudah karena kita hanya perlu hafal susunan kabel straight saja untuk ujung kabel yang pertama, karena untuk ujung yang satunya merupakan kebalikannya. Untuk lebih jelas lihat urutan warnanya.

    Urutan Warna :
    Urutan Ujung A
    1. Putih Orange
    2. Orange
    3. Putih Hijau
    4. Biru
    5. Putih Biru
    6. Hijau
    7. Putih Coklat
    8. Coklat 

    Urutan Ujung B
    1. Coklat
    2. Putih Coklat
    3. Hijau
    4. Putih Biru
    5. Biru
    6. Putih Hijau
    7. Putih Orange
    8. Orange

  • Topologi Jaringan

    0
    Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan

    Topologi Jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

    Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1.      Biaya
    2.      Kecepatan
    3.      Lingkungan
    4.      Ukuran
    5.      Konektivitas

    Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

    1.      Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
    2.      Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.


    Berikut jenis-jenis topologi jaringan:



    Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kabel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.

    Keunggulan topologi Bus:

    1.      Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
    2.      Pengembangan menjadi mudah.
    3.      Topologi yang sederhana

    Kelemahan topologi Bus:

    1.      Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
    2.      Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
    3.      Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).
    4.      Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
    5.      Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.


    Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.

    Keunggulan topologi Star:

    1.      Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.
    2.      Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).

    Kelemahan topologi Star:

    1.      Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
    2.      Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.
    3.      Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi
    4.      Jumlah terminal terbatas





    Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.

    Keunggulan topologi Ring:

    1.      Hemat kabel.
    2.      Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.
    3.      Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collicion dapat dihindarkan
    4.      Aliran data mengalir lebih cepat
    5.      Waktu mengakses data lebih optimal

    Kelemahan topologi Ring:

    1.      Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
    2.      Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
    3.      Biaya pemasangan lebih besar.
    4.      Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang





    Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian.

    Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star.

    Keunggulan topologi Tree:

    1.      Mudah dalam pengembangan jaringan.
    2.      Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
    3.      Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu.

    Kelemahan topologi Tree:

    1.      Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.





    Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.

    Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.

    Keunggulan topologi Mesh:

    1.      Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.
    2.      Fault tolerance
    3.      Terjaminnya kapasitas channel komunikasi
    4.      Relative lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot

    Kelemahan topologi Mesh:

    1.      Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap      Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node).
    2.      Jaringan ini tidak praktis.
    3.      Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang


    6. Topologi Hybrid



    Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.

    Kelebihan Topologi Hybrid
    1.  Freksibel
    2.  Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.

    Kekurangan Topologi Hybrid
    1.  Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
    2.  Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.

    3.  Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.
  • OSI Layer

    0
    Mengirim pesan dari satu jaringan ke jaringan yang lain merupakan proses yang sangat kompleks. Sedikit cerita terbentuknya OSI, pada tahun 1977 suatu subcommittee dari International Organization for Standarddization (ISO) mulai bekerja untuk membuat beberapa set standard untuk memfasilitasi komunikasi jaringan. Pekerjaan ini selesai pada tahun 1984 dan dikenal sebagai model referensi OSI – Open System Interconnection.Model OSI ini merupakan metoda yang paling luas digunakan untuk menjelaskan komunikasi jaringan


    7 LAYER OSI



    1. Layer Physical
    Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

    2. Layer Data-link
    Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

    3. Layer Network

    Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network

    4. Layer Transport
    Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

    5. Layer Session
    Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

    6. Layer Presentation
    Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

    7. Layer Application
    Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.


  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    selamat membaca :) - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan